Metering

Kembali ke proses metering, metering sendiri terdiri dari beberapa metode yaitu evaluative, center wighted dan spot. Ketiga metode metering tersebut yang paling umum ada di kamera dan ada beberapa kamera yang memiliki tipe metering tambahan lainnya. Penamaan metering tersebut bisa berbeda di setiap merk kamera tetapi prinsipnya sama.
Evaluative Metering
Eveluative Metering, yaitu pengukuran terhadap jumlah cahaya di seluruh bagian dari apa yang kita lihat dari viewfinder. Area pengukuran mencakup 100% dari apa yang dilihat. Metode ini paling sering digunakan untuk memotret dalam kondisi normal dimana seluruh bagian dari viewfinder akan diukur dan diambil rata-rata pencahayaannya.
Center-weighted average metering
Center Wighted Average Metering, yaitu pengukuran terhadap jumlah cahaya di bagian tengah viewfinder. Area pengukuran mencakup 40% dari apa yang Anda lihat. Metode ini digunakan pada saat cahaya yang datang berasal dari belakang objek dan jauh lebih terang dari objeknya.
Jika demikian, seringkali pada hasil foto, objek yang ada menjadi backlite atau gelap dan tidak terlihat. Dengan menggunakan center weighted, kamera akan mengukur di bagian tengah saja, atau di objek saja, dan akan mengukur kombinasi yang pas agar objek yang berada di area center wighted menjadi normal.
Spot metering
Spot Metering, yaitu pengukuran terhadap jumlah cahaya yang berada hanya di tengah/titik fokus. Area pengukuran mencakup 2.3% dari apa yang dilihat. Sering digunakan jika cahaya yang ada sangat kontras dengan objek yang dibidik serta bidang objek yang cukup kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan viewfinder. Jika objek yang dibidik porsinya dalam viewfinder hanya sedikit, sebaiknya menggunakan spot metering agar bagian yang diinginkan menjadi terang.
Kamera DSLR di desain untuk menghasilkan gambar yang sangat baik dan untuk memperolehnya seting otomatis seringkali bukan menjadi pilihan yang baik. Memang akan merepotkan karena kita harus merubah setingan setiap kali hendak memotret, tapi semakin sering membiasakan diri semakin cepat dan mahir pula kita mengoperasikannya.
Contoh kasus menggunakan
spot metering
- klik gambar untuk memperbesar
Contoh kasus
Masih bingung? Coba lihat contoh foto di sebelah kiri. Pada foto tersebut, seorang model berada di ruangan yang cukup gelap dan memiliki sedikit lubang di bagian atap bangunan sehingga sinar matahari masuk dan menyinari sebagian tubuh model. Bisa dilihat sekeliling model berada dalam kondisi gelap dan sebagian wajah dan tubuhnya terang karena terkena sinar matahari. Kondisi tersebut sangat kontras dimana sebagian dari foto tampak sangat terang dan bagian lainnya sangat gelap. Jika demikian, gunakan spot metering dan ukur pada tempat yang ingin pencahayaannya menjadi normal. Dalam contoh foto tersebut, saya mengukurnya di mata sebelah kiri model sehingga didapat pada bagian tersebut kondisi pencahayaannya normal.
Lalu apakah bisa mendapatkan kondisi pencahayaan yang normal untuk seluruh bagian foto tersebut? Jawabannya adalah tidak. Mengapa? Sekali lagi kita bisa melihat kondisi sekelilingnya gelap, dan di beberapa bagian tubuh model terang bahkan sangat terang sehingga cenderung over exposure seperti di bagian pipi kiri. Pencahayaan ini sangat kontras, sehingga jika kita buat sekelilingnya menjadi normal, maka pada bagian pipi dan pundak model akan menjadi over exposure. Dan jika kita buat pipi menjadi normal, maka sekeliling model menjadi gelap atau under exposure. Bahkan latar belakang pun tidak bisa terihat.