Ketika mengkombinasikan ISO, speed, dan diafragma, mungkin belum terbayang di kepala kita apakah kombinasi tersebut akan menghasilkan gambar sesuai dengan keinginan kita, atau jangan-jangan malah terlalu gelap atau terang. Itulah fungsi dari lightmeter, yaitu alat untuk mengukur tingkat pencahayaan yang akan terekam di foto yang akan diambil. Lightmeter akan memberi tau kita apakah foto yang akan dihasilkan cukup terang atau terlalu gelap atau terlalu terang dengan menggunakan kombinasi ISO, speed dan diafragma yang kita pilih. Proses mengukur cahaya ini disebut dengan metering.
Jadi pastikan setelah melakukan kombinasi terhadap ketiga komponen tersebut, sempatkan mata untuk melirik lightmeter. Jika posisinya sudah sesuai yang Anda inginkan, shoot! Berikut adalah contoh wujud dari lightmeter yang ada di dalam viewfiner (beda tipe kamera beda tampilannya).
Panel lightmeter (berwarna kuning) - klik gambar untuk memperbesar |
Foto sunset dengan exposure -1 |
Dalam beberapa kondisi lightmeter bisa diabaikan, seperti jika kita menggunakan lampu flash. Jika lampu flash diarahkan tidak ke depan (langsung ke objek) atau dipantulkan melalui sisi dinding ruangan, hasil yang dibaca oleh lightmeter berbeda dengan hasil foto. Sebab lightmeter di kamera hanya membaca kondisi cahaya yang ada (tanpa lampu flash). Pada saat kondisi seperti ini, kita harus mencoba setelan yang paling pas dan melihat hasilnya langsung di kamera (trial eror).