Bagaimana dengan kamera bekas?

Kekurangan budget, sayang uang, atau ada alasan lain untuk membeli kamera bekas? Kenapa tidak membeli yang baru? Apakah harganya segitu menguntungkannya sampai harus membeli yang bekas? Mari kita pertimbangkan bersama-sama.
Iklan penjual kamera di internet
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa bodi kamera memiliki nilai residu yang tinggi. Semakin banyak shutter count (SC) yang telah dilakukan semakin mengurangi nilai dari sebuah kamera. Ibarat mobil, SC itu sama dengan odometer (alat pengukur jarak tempuh total mobil selama aktif digunakan). Tetapi bedanya, tidak ada alat pengukur pasti berapa banyak SC sudah dilakukan oleh sebuah kamera, karena tidak ada alat pencatat SC di dalam kamera. Mungkin dari nama file yang terakhir kita foto? Setelah foto nomor 9999 maka penamaan akan kembali ke 0001. Jadi bagaimana cara mengetahuinya secara pasti? Tidak pernah bisa.
Ketika kita melihat iklan untuk membeli sebuah kamera, kita harus mengetahui kondisi fisiknya dengan baik. Tetapi sekali lagi tidak ada cara yang pasti untuk mengetahui keadaan kamera tersebut. Kita hanya bisa menaksir. Misalnya, jika seorang fotografer menjual kameranya, maka saya memilih untuk tidak membelinya. Seorang fotografer bisa memotret ribuan bahkan puluhan ribu dalam sebulan. Tentu saja SC-nya sudah sangat banyak. Lalu bagaimana jika kita membelinya dari orang lain yang non fotografer? Kembali ke pernyataan saya tadi, kita hanya bisa menaksir saja.
Yang perlu dilihat adalah, apakah karet-karet bodi kamera masih bagus? Adakah baret-baret di bodinya? Baret di bodi bisa menunjukkan apakah pemiliknya telaten dalam merawat kamera atau tidak. Kita juga bisa melihat kartu garansinya jika ada, kelengkapan seperti manual book, CD instalasi, dan boxnya. Jika tidak ada kelengkapan tersebut, lupakan saja.
Intinya, sangat banyak yang kita perlu perhatikan untuk membeli kamera bekas. Kita tidak tau sebelumnya digunakan seperti apa dan jika kita beli, ibarat membeli kucing dalam karung. Kita tidak pernah tau isinya seperti apa. Beli kamera bekas, hanya jika kita yakin bahwa yang menjualnya telah merawat kamera tersebut dengan baik dan tidak terlalu sering menggunakannya. Misalnya, teman kita yang mempunyai hobi fotografi angin-anginan, atau membeli dari teman kita yang perempuan yang memiliki sifat lemah lembut (kok bisa gitu ya?!). Tapi tetap saja kita harus cek seluruh kondisinya.
Tidak pernah salah untuk membeli kamera bekas, yang harus dilakukan adalah teliti sebelum membeli :)